Pages

Monday, January 28, 2019

Cara Murah Mengeksplor Melaka

Auouoououououuou, Hah ? pergi ke Malaysia lagi ? Mau ngapain ? Masak ke Kuala Lumpur aja terus? Bosen ah. Terus ke mana dong ? Jangan khawatir, ga perlu elus – elus dada sendiri terus (apalagi dada orang lain). Malaysia tidak cuma Kuala Lumpur saja. Jika bosan dengan suasana di KL (sekarang saya singkat aja ye biar ga nulis panjang, lebar, dan tinggi) yang crowded dan tidak beda jauh dengan kota metropolitan pada umumnya, mampirlah ke Melaka, salah satu daerah di Malaysia yang menjadi warisan budaya UNESCO (bersama dengan Penang).

Bagaimana cara menuju Melaka dari KL ? Ada banyak bus yang melayani rute ke Melaka dengan jadwal yang bervariasi dari pagi sampai malam. Teman – teman bisa naik dari Terminal Bersepadu Selatan, tiketnya bisa dibeli on the spot dengan harga sekitar 10 – 15 RM. Saya sendiri naik bus dari KLIA 2 dengan harga 24,3 RM yang saya bayar dengan 25 RM (dan tidak dikasi kembalian pemirsa, huhuhu).

Lama perjalanan dari KL ke Melaka sekitar dua sampai tiga jam tergantung macet atau tidaknya jalan (kadang faktor muka juga mempengaruhi). Bus akan berhenti di Melaka Sentral. Terus setelah sampai di Melaka Sentral kita ngapain ? Gimana caranya eksplor Melaka dengan murah meriah ? Wait, sabar sabar. Setelah sampai di Melaka Sentral ikutilah petunjuk yang mengarah ke tempat bus dalam kota. Carilah platform 17 dan naiklah Bus Panorama yang bernomor 17.

Harga tiketnya pun murah karena cuma dua ringgit (dibandingkan naik taksi ye kan ?). Bilang saja kita mau berhenti di bangunan merah pasti supirnya tahu. Kenapa bangunan merah ? Karena hampir semua tempat wisata di Melaka itu berdekatan dan plek ketuplek jadi satu dalam sebuah kawasan. Jadi bangunan merah ini merupakan titik awalnya. Rata – rata orang yang naik bus ini dari Melaka Sentral pasti turunnya ke sini. Jadi ga usah takut nyasar ye ?

Saking berdekatannya antara obyek wisata yang satu dengan yang lain kita jadi bisa mengeksplor Melaka dengan berjalan kaki. Pokoknya setiap kita melangkah pasti akan ketemu tempat – tempat yang seru dan menarik. Nah terus kalau mau balik ke Melaka Sentral lagi gimana ? Gampang, tinggal tunggu aja di sekitaran bangunan merah lagi karena bus ini rutenya memutar dan kembali ke Melaka Sentral. Harganya pun sama dua ringgit.

Waktu saya naik Bus Panorama saat mau kembali ke Melaka Sentral saya langsung tertidur karena waktu itu benar – benar nguantuuuuk banget karena malam sebelumnya saya tidak bisa tidur. Ketika saya terbangun dalam keadaan setengah sadar dan setengah ileran saya kaget...... Wadaaaaaaw, busnya penuh euyyy dan banyak yang berdiri. Saya yang merasa kasihan memberikan tempat duduk saya kepada salah satu anak kecil sedangkan saya yang berdiri.

Ketika sedang berdiri dalam keadaan sempoyongan karena setengah nyawa saya masih di alam mimpi saya melihat ke sekeliling dengan mata berkelap kelip. Ya ampun, saya melihat di depan saya ada ibu setengah baya yang harus berdiri berdesakan dengan penumpang lain sementara di sampingnya ada dua anak muda seumuran saya (cowok semua) yang duduk manjah dan saling mengobrol dengan serunya seolah si ibu ini tidak ada

Saya sekilas mendengarkan percakapan mereka sambil merem melek, Owalah, rupanya mereka orang Indonesia karena mereka berbicara dengan bahasa jawa. Langsung deh tanpa babibu saya colek pundak salah satu dari mereka .............

Parjito : “Heyyyy, what are you endebra endebre enjebret ?” (menoleh ke saya)

Saya : “Wes, rasah ngomong enggres – enggresan. Aku yo wong jowo podo karo sampeyan.”

Parjito : “Oh, ada apa ya ?” (dengan tampang sinis)

Saya : “Kalian kan masih muda, masih kuat. Mbok ya ngalah to sama yang lebih tua . Kasi kek si ibu ini duduk. Kasian lo doi udah sepuh gini harus berdiri desak – desakan di bus.”

Waluyo : “Lahh, kan kami yang duduk duluan di sini. Ya suka – suka kita lah.”

Saya : “Betul. Tapi setidaknya kalian punya hati nurani sedikit lah. Kalian itu cowok lo, umur juga masih muda, masih kuat berdiri lama, apalagi kita ini ada di negeri orang, mbok ya jaga nama baik negara kita, bla bla bla bla jebreeet jebreeet....

Kami pun menjadi tontonan di bus. Akhirnya setelah berdebat panjang dan berceramah ala Mama Dedeh mereka mengalah juga dan memberikan tempat duduk kepada si ibu ini dan juga salah satu wanita yang tidak mendapat tempat duduk. Duuuh, kadang suka geram sama penumpang macem begini. Masak ga punya rasa kasihan sama sekali sih sama orang tua ?

Buspun terus berjalan entah berapa lama karena saya tidak melihat jam (yang jelas lama banget karena macet juga). Sampai di Melaka Sentral ada banyak loket – loket bus dengan jurusan Kuala Lumpur. Ga usah takut kehabisan deh karena saya waktu itu juga perginya di akhir tahun dan kalo salah satu loket ada yang sudah habis tiketnya tinggal pindah ke lain hati eh loket yang lain maksudnya. Saya naik bus Mayang Sari dengan harga tiket 12 RM dan turun di TBS, Kuala Lumpur. Eniwei, bagi saya pribadi, Melaka sangat menarik untuk dikunjungi.

No comments:

Post a Comment